Tentang Fakultas

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata

Rencana Pengembangan Universitas Alma Ata Yogyakarta

Pengembangan Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta disiapkan untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul, mandiri, dan berdaya saing global serta berkontribusi terhadap pembangunan kesejahteraan bangsa dan peradaban dunia, berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan Indonesia. UAA berkomitmen untuk mengambil peran dan berkontribusi bagi bangsa dalam penyediaan tenaga kesehatan, serta berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui rencana pembukaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata (FKIK UAA). Sejak tahun 2021, UAA telah memulai proses pendirian FKIK UAA. Proses tersebut diawali dengan kegiatan studi banding, bimbingan teknis (bimtek), penyusunan nota kesepahaman (MoU), dan visitasi.

Insight: Penyakit Tidak Menular (PTM)

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia maupun secara global (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2024; World Health Organization, 2024). Pada tahun 2016, PTM menyebabkan 41 juta kematian di seluruh dunia, dengan diabetes melitus (DM) menyumbang 1,6 juta kematian (4% dari total kematian akibat PTM dan 3% dari total kematian global). Dampak PTM sangat signifikan di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah, yang mencakup hampir 80% dari total kematian akibat PTM (World Health Organization, 2018).

Prevalensi diabetes melitus (DM) secara global mencapai 10,6%, sedangkan di kawasan Asia Tenggara sebesar 8,8% (International Diabetes Federation, 2021). Di Indonesia, prevalensi DM pada tahun 2023 tercatat sebesar 1,7% berdasarkan diagnosis dokter pada semua kelompok usia. Sementara itu, prevalensi DM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 2,4%, lebih tinggi dibandingkan angka nasional (Survei Kesehatan Indonesia, 2023). Berdasarkan Konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), prevalensi DM pada kelompok usia 15 tahun ke atas meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 10,9% pada tahun 2015 (Perkeni, 2015). Di wilayah DIY, penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit kardiovaskular, DM, hipertensi, dan kanker menunjukkan peningkatan yang signifikan dan menjadi penyebab utama kematian, terutama di kalangan usia produktif (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2024).

|
Source : Kejadian kasus diabetes mellitus (DM) di Yogyakarta
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta, 2021

Menurut data RSUD Merah Putih Magelang tahun 2022–2024, Diabetes Mellitus Tipe 2 (Non-Insulin-Dependent Diabetes) merupakan salah satu penyakit kronis yang mengalami peningkatan jumlah penderita secara terus-menerus. Berdasarkan data 10 besar penyakit yang paling banyak ditangani di instalasi rawat jalan RSUD Merah Putih Magelang dalam tiga tahun terakhir, Diabetes Mellitus Tipe 2 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini mencerminkan tren kenaikan prevalensi, meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi pasien, serta posisinya sebagai salah satu alasan utama kunjungan pasien (RSUD Merah Putih, 2025).